Sidomulyo – Takmir Masjid Darussalam Sidomulyo malam tadi, (14/09), menyelenggarakan Sidomulyo Bersholawat dalam rangka Perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. Para warga hingga sesepuh dan tokoh masyarakat setempat berbondong-bondong berjalan kaki dari seluruh penjuru desa demi menghadiri peringatan tersebut.
Acara dimulai pada pukul 19.30 WIB oleh Nailir Rahmah dan Lailatur Rahmah sebagai pemandu acara dengan bacaan surat Al Fatihah. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia.
Dalam sambutannya, Ust. H. Abdi Manaf menyampaikan rasa terima kasih atas segala dukungan dan kehadiran para jamaah sehingga acara bisa terselenggara. Selain itu juga menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan dan penghormatan.
Setelah itu, dilanjutkan dengan Ketua Takmir Masjid, Ust. Ahmad Jainuri. Sebagai ketua baru yang terpilih untuk menggantikan Ust. Masyhud sekitar dua pekan lalu, (03/09), menyampaikan bahwa dalam kepengurusannya ditambahkan dua bidang baru, pendidikan dan pemberdayaan wanita.
Beliau memohon kerjasama dari seluruh jamaah agar membantu kerja Pengurus Takmir agar dapat melaksanakan tugas semaksimal mungkin. Juga mengingatkan, walaupun malam ini telah menyelenggarakan perayaan maulid nabi, agar besok tetap menghadiri peringatan maulid nabi pada malam 12 Rabiul Awal 1446 H.
Setelah dua sambutan tersebut, acara inti dimulai dengan Ust. Ahmad Bisri memimpin tawasul sebelum lantunan salawat. Lantunan pujian, salawat, dan istighosah kepada Rasulullah menggema di seluruh penjuru masjid diiringi oleh Hadrah Singomenggolo dari Sidomulyo sendiri.
Suasana semakin khidmat saat Mahallul Qiyam. Perapian kayu dan serbuk gaharu kesukaan Rasulullah turut mengharumkan majelis perayaan mulia tersebut.
Setelah itu, Drs. KH. Saiful Hadi dari Pagerwojo menyampaikan tausiyah. Beliau menyampaikan bahwa Rasulullah merupakan Uswah Hasanah atau teladan baik. Dan untuk meneladani, terlebih dahulu harus mengenal Sang Teladan.
Karena itu beliau mengulas singkat keteladanan Rasulullah untuk memperkenalkan dan mengingatkan kembali sosok Nabi Muhammad saw dan keagungannya. Dan setelah meneladani, kemudian adalah menjadi teladan sebagaimana, bukan sekedar memberi teladan yang bisa dilakukan secara lisan saja agar menjadi pribadi bermanfaat terutama bagi keluarga dan mengantarkan mereka hingga husnul khatimah.
Acara diakhiri dengan memanjatkan doa yang dipimpin oleh KH. Saiful Hadi. Para jamaah kemudian segera berebut udik-udik mulai dari botol, uang, dan sebagainya yang digantungkan di atas para jamaah. (ham)