Lailatul Ijtima’ dan Halal bi Halal MWCNU Buduran di Masjid Sabilil Mustaqim Banjarsari Sidoarjo

Buduran, Sidoarjo – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Buduran menggelar acara Lailatul Ijtima dan Halal bi Halal pada hari Jumat, 25 April 2025 atau bertepatan tanggal 26 Syawal 1446 H.
Acara yang bertempat di Masjid Sabilil Mustaqim PRNU Desa Banjarsari Kec. Buduran Kab. Sidoarjo tersebut berjalan cukup khidmat dan meriah. Hal ini terlihat dari banyaknya tokoh dan jamaah yang hadir. Ini persis dengan apa yang disampaikan oleh ketua Pengurus Ranting NU Banjarsari dalam sambutannya.
“Saya bersyukur sekali karena banyak tokoh/muharrik NU wilayah Buduran yang hadir, semoga kehadiran para muharrik ini bisa menambah keberkahan bagi Desa Banjarsari”, tegas M. Nidlomuddin, ketua PRNU Banjarsari yang juga kepala desa Banjarsari.

 

Dari area depan masjid, nuansa ke-NU-annya terlihat begitu “ketara”. Pernak pernik bendera dan atribut NU banyak terpasang gagah. Banyak sahabat banser yang cekatan dan sabar mengatur lalulintas dan mengarahkan jamaah yang datang. Halaman masjid dipenuhi kendaraan jamaah untuk parkir. Sementara di serambi depan ada beberapa jamaah yang tampak duduk khusyuk mengikuti rangkaian acara dan sesekali saling menyapa dan berbincang ringan. Menuju ke dalam masjid yang berhawa sejuk karena ac dan juga kebetulan cuacanya hujan, nampak banyak jamaah (laki-laki, perempuan dan anak-anak) yang mengikuti acara tersebut. Mulai dari pengurus MWCNU Buduran beserta banom dan lembaganya, pengurus ranting NU Banjarsari beserta banom dan lembaganya, pengurus NU ranting se kecamatan Buduran, serta warga nahdliyin yang sengaja hadir untuk berhalal bi halal.

Seperti biasa, praacara diisi dengan sholat tasbih, hajat dan istighosah serta sholawatan bareng ISHARI NU. Kemudian acara inti dipandu oleh sekretaris MWCNU, ustad Rojali Anas, yang mengajak jamaah untuk bertawassul. Selanjutnya, iftitah disampaikan oleh khatib MWCNU Buduran, KH. M. Nasih Aminulloh, yang berpendapat bahwa pengurus NU harus mau merangkul semua kader yang notabennya bermacam-macam karakter dan kapabilitasnya.
“Wong NU itu mempunyai karakter yang bermacam-macam. Seyogyanya semua harus kita ramut dengan sebaik-baiknya”, ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Kyai Machrus, MPd.I, ketua Tanfidziyah MWCNU Buduran, mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1446 H dan tak lupa menyampaikan mohon maaf lahir dan batin kepada jamaah yang hadir.
Selain itu, beliau memberi wejangan untuk para anggota banom dan lembaga NU agar mereka mau istiqomah hadir dalam acara lailatul ijtima karena selain sebagai ajang syiar, lailatul ijtima juga menjadi sarana silaturrahmi muharrik dan kader.
Selanjutnya, beliau juga berpesan agar orang NU bersatu mengamankan aset maaliyahnya, seperti bangunan musholla, masjid, lembaga pendidikan yang berafiliasi NU dengan segera mensertifikatkan status tanahnya menjadi wakaf nadzir NU. Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh ketua Lembaga Wakaf dan Pertanahan (LWP) MWCNU Buduran, H. Tarmidzi.
“Tolong untuk tempat ibadah dan sekolahan NU segera diurus wakafnya, mumpung ada program PTSL tanah wakaf, LWP siap membantu pengurusannya”, katanya.

Sebelum Halal bi Halal dengan saling bersalaman dilakukan, KH. Anas Mahmudi memberikan tausiyah singkat dan padat tentang 3 hal yang terasa sulit dilakukan oleh manusia saat hidup di dunia, yaitu berbuat baik kepada orang bahkan musuh sekalipun, memaafkan orang yang bersalah, memberi kepada orang yang pelit.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan doa untuk kebaikan jamiyah dan jamaah oleh KH. Mukhlisin, mustasyar MWCNU Buduran dan sekaligus ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kec. Buduran Kab. Sidoarjo. (Ry)