Aula Nusantara. Bertempat di Aula Nusantara kantor MWCNU Buduran, pada Jumat malam Sabtu (26/5) diadakan Pra Musyawarah Kerja (Musyker) 1 yang dihadiri oleh Pengurus Harian dan perwakilan lembaga MWCNU Buduran periode khidmah 2023-2028. Pertemuan Pra Musyker 1 itu merupakan inisiasi dari Pengurus Harian setelah beberapa waktu sebelumnya juga telah dilakukan berbagai persiapan dari sisi teknis dan fasilitas yang disiapkan OC, serta bahan materi yang telah disusun SC. Inisiasi ini didasarkan pada perlunya penyamaan persepsi dari sesama pengurus tentang arah orientasi program kerja dan juga pertimbangan efisiensi waktu.
Seiring dengan OC yang menyiapkan berbagai fasilitas berjalannya agenda, SC Musyker 1 juga telah menyelesaikan naskah materi yang berisi pandangan umum, analisis SWOT organisasi, arah program, dan blangko isian program yang disebut work program tabel (WPT). Kerangka pikiran dan arah program telah dibahas dan ditemukan titik persamaan persepsi dari pengurus pada pertemuan pekan sebelumnya saat rapat evaluasi dengan OC. Sedangkan blangko WTP dibagikan pada pengurus harian, koordinator bidang, dan lembaga-lembaga yang ada dalam struktur kepengurusan MWCNU Buduran. Blangko inilah yang sedianya harus diisi dengan berbagai program kerja berdasarkan fokus bidang dan kelembagaan sekaligus menjadi bahan dalam Musyker 1. Nantinya, apa yang tertuang di WTP akan menjadi bahan pelaksanaan program kerja pengurus.
Atas alasan efisiensi waktu dan maksimalisasi proker yang mampu mengembangkan marwah lembaga, maka PH menganggap perlu diadakan Pra Musyker 1 agar WTP sudah terisi dengan pokok-pokok ancangan program kerja tiap lembaga dan bidang, sehingga pada saat pelaksanaan Musyker 1 tidak membutuhkan banyak waktu untuk menyempurnakannya. Pada rapat pertemuan sebelumnya, juga telah disepakati visi dan misi MWCNU Buduran sebagai dasar orientasi program.
“Agar Musyker 1 berjalan efisiensi tanpa mengurangi adanya program kerja yang berkualitas, maka kita adakan acara Pra Musyker 1 ini,” ujar Kiai Machrus, M.Pd.I. yang memandu langsung jalannya rapat dalam topik pembahasan WTP masing-masing lembaga. Pada kesempatan yang sama, Kiai Hasan Jamil, S.Pd. sebagai Wakil Katib Syuriyah menegaskan bahwa perlu kiranya kemauan dan kesanggupan para pengurus untuk bergerak bersama memajukan NU, karena itu merupakan tanggung jawab bersama. “Kita harus sungguh-sungguh melaksanakan amanat dalam berjuang di NU. Kesungguhan itu harus diiringi dengan kemauan dan kesanggupan dari tiap kita sebagai pengurus,” dawuhnya dengan gayanya yang tegas dan lugas.
Di akhir rapat, tiap lembaga yang hadir menyerahkan blangko WTP yang telah diisi kepada Gus Rojali Anas, S.H.I. selaku Sekretaris Tanfidziyah yang kemudian dokumen itu diserahkan pada SC untuk diolah lebih lanjut. Jayalah NU.(c)
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah
Aq hanya dpt komen, LUAR BIASA GUS-Q