Sidomulyo – Dari zaman dahulu sampai sekarang ini masyarakat Indonesia, khususnya di media sosial ramai memperbincangkan kaum salafi yang selalu menyalahkan atau membid’ahkan amaliyah-amaliyah Masyarakat Indonesia khusus warga Nahdliyin dalam banyak hal, khususnya bertawassul.
Untuk itu, Gerakan Pemuda Ansor, Banser, dan Rijalul Ansor Ranting Sidomulyo mengadakan agenda rutin setiap bulan sekali untuk membentengi masyarakat Sidomulyo umumnya dan khususnya pada kader-kader NU dengan di isi kajian-kajian Amaliyah NU yg telah diajarkan oleh para pendahulu yang bersumber dr kitab-kitab Ulama Salaf, Hadis, dan Al-Qur’an.
Kegiatan tersebut dimulai kembali pasca Ramadan pada hari minggu, 12 Mei 2024 di masjid Darussalam Sidomulyo dengan di hadiri oleh IPNU, Ansor, Banser, Rijalul Ansor, pengurus NU Ranting, dan Masyarakat sekitar. PR Rijalul Ansor menyelenggarakan pembukaan kembali Rutinan MDS Rijalul Ansor.
Sebelum kajian Ke-NU-an, kegiatan diawali dengan pembacaan Sholawat oleh IPNU. Acara dipandu oleh Sahabat Fauzi sebagai MC. Dilanjutkan dengan pembacaan Tawassul oleh Sahabat Ahmad Rudik, dan Rotib Al-Haddad serta Manaqib bil Ikhtishor juga Sinau Bareng oleh Gus As’ad bin KH. Mahally, Pengasuh Ponpes Darul Hikmah Prasung Buduran Sidoarjo.
Dalam kajian atau sinau Bareng (santei) dan disertai dengan menyambi camilan dan kopi tanpa terasa waktu sudah mencapai pukul 10 malam.
Dalam Sinau Bareng, Gus As’ad menyampaikan bahwa Sejarah desa Sidomulyo ini sebenarnya satu paket dalam hal nasab, yaitu dengan Desa Siwalanpanji, Sidomulyo, dan Prasung. Santri-santri pondok Siwalanpanji sholat jumat di desa sidomulyo dan juga sowan (ziarah) ke Mbah Sholeh ke Prasung.
Juga menceritakan kisah lain tentang kekeramatan Mbah Demang Singomenggolo, Gus As’ad mengatakan pernah punya teman waktu itu masih di kelas 5 SD. Temannya tersebut terkena sisik ular sampai mengakibatkan tangannya bengkak. Lalu oleh abah beliau, diminta untuk mengesek-gesekkan tangannya di area makam Mbah Demang. Setelah selesai pulang menuju rumah sambil bergurau-gurau, ternyata sampai rumah, tangan teman Gus As’ad sembuh.
Selain itu Gus As’ad juga menceritakan bahwa beliau sangat senang sekali bisa menghadiri acara Rijalul Ansor di Desa Sidomulyo, karena selain membumikan ajaran Aswaja, beliau juga senang ada pembacaan Rotib al-Hadad. Beliau berharap masyarakat yang tidak biasa membaca agar terbiasa sehingga tidak asing dan agar mudah membaca dan mengikuti bacaan-bacaan Rotib Al-Haddad yg di karang Oleh Al-Habib Abdillah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad. (Ahmad Rudik Fadli)
Masya Allah Tabarokallah…