BUDURAN. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) MWCNU Buduran bekerjasama dengan LKNU PC Sidoarjo, Rumah Sehat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo, dan LAZISNU Buduran mengadakan pengobatan gratis untuk umum pada Rabu (18/10) di halaman kantor MWCNU Buduran. Kegiatan sosial-kesehatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HSN tahun 2023 yang telah direncanakan oleh kepanitiaan yang dibentuk oleh pengurus MWCNU Buduran. Pengobatan gratis pada warga secara umum menjadi salah satu pilihan utama dengan pertimbangan bahwa santri harus menjadi entitas terdepan dalam membantu umat menghadapi problem kehidupan sosialnya, dan salah satunya dalam bidang kesehatan.
Walau sudah dipersiapkan secara matang beberapa waktu sebelumnya, praktis pada Rabu pagi itu terlihat beberapa kesibukan di halaman kantor MWCNU Buduran yang terletak di sisi utara jalan utama desa Wadungasih kecamatan Buduran. Terlihat beberapa aktifis MWCNU Buduran yang termasuk dalam kepanitiaan peringatan HSN 2023 menyapu halaman, menata meja-kursi, dan menyiapkan peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Tidak tertinggal sahabat-sahabat Banser telah hadir dan mengambil posisi dan peran sebagai pengawal sekaligus pengaman kegiatan yang sedianya dilaksanakan mulai jam 08.00 sampai 12.00 WIB.
Sebelum jam dimulai, tim dari Rumah Sehat BAZNAS Sidoarjo yang terdiri dari empat orang tiba dengan menggunakan satu kendaraan roda empat. Beberapa box mereka turunkan dari mobil dan dengan cekatan dipersiapkan di samping dalam meja-kursi yang telah tersedia. Empat orang itu adalah dr. Erna Dwi Jayanti, Agus Sulistyo (perawat), Ilmiyatul Faidah (Bidan), dan Yogsis. Sebelumnya, perwakilan dari LKNU PC Sidoarjo telah tiba, Yazid Bustomi namanya. Pria muda ini terlihat menghidupkan laptop dan memindahkan beberapa file dengan bantuan flash-disk yang telah dipersiapkannya.
Kyai Machrus, Gus A. Hasan Fahmi, Gus Fithrony, Kyai Rosidi, Nyai Muthoyyibah beserta anggota Fatayat Buduran, Ustadz Agus Salim, dan Cak Sholeh, yang sedari pagi telah hadir terlihat dengan ramah membantu persiapan tersebut. Ada seorang ibu berusia lebih separuh baya yang semenjak jam 07.00 WIB telah datang dan menanti dimulainya pengobatan gratis tersebut. Setelah segala sesuatunya dianggap telah cukup, maka dimulailah layanan pengobatan gratis tersebut. Tentu dimulai dengan ibu berusia lebih separuh baya tersebut pada giliran pertama mendapatkan layanan pengobatan.
Layanan pengobatan itu dibagi dalam tiga tahap, yaitu cek tekanan darah dan denyut nadi, lalu pemeriksaan dokter, diakhiri dengan pengambilan obat. Di menit-menit awal terkesan sepi dan lebih banyak panitia daripada tamu yang ingin memeriksakan kesehatan dirinya. Ketika waktu memasuki menit ke-10 setelah dimulai, pasien terus berdatangan walau tidak berombongan layaknya demonstran. Tapi terus mengalir sehingga terlihat petugas yang melayaninya terlihat tidak sempat beristirahat sampai suara tarkhim menjelang masuk waktu dluhur terdengar.
Hadir pada kesempatan itu para pengurus MWCNU Buduran selain yang telah tersebut sebelumnya. Di antaranya adalah KH. Chusnul Waro, KH. Abdul Karim, K. Hasan Jamil, KH. Ali Bashori, Kyai Sumari, Gus Ach. Zaini, Gus Rojali Anas, Gus Faiz, dan Mas Arju. Kesemuanya juga ikut memeriksakan kesehatannya pada para petugas medis, walau terkesan lebih mempersilahkan para pasien dari luar kepengurusan dan kepanitiaan untuk mendapatkan layanan lebih dahulu.
“Alhamdulillah, tekanan darah saya dinilai normal oleh Bu dokter,” ujar KH. Chusnul Waro ketika memasuki ruang tengah kantor MWCNU setelah diperiksa dan mendapatkan obat. Terdengar juga beberapa pesan dari dokter Erna kepada pasien yang diperiksannya terkait kesehatan tubuh pasien tersebut. “Kadar gulanya tinggi, kurangi yang manis-masing ya Pak,” pesan dokter Erna pada seorang bapak dengan santun tapi tegas.
Di awal rencananya pengobatan gratis ini hanya untuk 100 orang pasien karena terbatasnya waktu petugas dalam melakukan layanan. Namun dengan intensitas pelayanan medis tiada jeda mulai jam 08.00 sampai menjelang jam 12.00, ada 57 pasien yang bisa terlayani. Itu pun tenaga medis yang ada terlihat tidak sempat beristirahat sama sekali. Tapi apapun, LKNU MWCNU Buduran di bawah pimpinan dr. H.M. Noer Shoffi, Sp.THT-KL ini telah menunjukkan bahwa NU telah hadir di banyak ruang yang dibutuhkan umat, terutama dalam hal kesehatan.
Moga melalui momentum peringatan HSN tahun 2023 ini MWCNU Buduran terutama LKNU-nya makin memiliki daya kekuatan menghadirkan manfaat yang lebih luas di tengah umat. Jihad Santri Jayakan Negeri.(c)
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah