BANJARKEMANTREN. Sahabat Abdullah bin Salam RA mengatakan bahwa Baginda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam dawuh: “wahai para manusia, sebarkanlah salam, sambunglah silaturrahim, berilah makan, dan shalatlah ketika orang-orang terlelap, kalian pasti masuk surga dengan selamat”. Hadits ini termasuk kategori sahih dan termaktub dalam kitab Sunan al-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, al-Musnad Imam Ahmad, dan Sunan al-Darimi. Kiranya takmir masjid Darussalam Pandean Banjarkemantren berupaya meneladani hadits ini pada hari ke-19 bulan Ramadlan tahun ini. Bentuknya adalah dengan mengadakan shalat jamaah, zikir, shalawat, majelis ta’lim, dan buka bersama bersama para jamaah pada Sabtu (20/03/24).
Waktu menunjukkan pukul 16.00 petang, ketika warga berduyun-duyun datang menuju masjid yang terletak di ujung barat jalan dari dusun Pandean ini. Bersama beberapa anggota keluarga seperti anak, istri, dan bahkan menantu dan cucu, mereka bergelombang memasuki komplek masjid dan memposisikan diri pada tempat sesuai panduan para pengurus masjid Darussalam. Umumnya mereka hadir tidak dengan tangan kosong, tapi masing-masing keluarga membawa beberapa makanan sebagai bahan ta’jil nantinya. Para pengurus masjid terlihat cekatan mengarahkan para jamaah, terutama para remaja dan anak-anak yang menambah suasana makin meriah.
Mulailah tawassul, dan tahlil dibacakan. Disusul dengan pembacaan shalawat oleh para remaja yang berbaju putih dan bersarung gelap. Grup shalawat ini juga yang dulu pernah tampil mengikuti festival shalawat Banjari di Polda Jawa Timur. Lalu-lalang, mobilitas, dan keriuhan anak-anak kecil yang hadir sore itu tidak mengurangi sedikitpun kekhidmatan dan penghayatan bacaan shalawat yang dipandu oleh para remaja. Bahkan apa yang dilakukan anak-anak kecil itu menimbulkan kekhasan tersendiri pada momentum istimewa tersebut.
Kegiatan ini diwarnai dengan adalah pengajian yang waktu itu petugasnya membawa sebuah kitab yang disandarkan pada al-Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad berjudul “al-Nafa-isi al-‘Uluwiyyah fi Masa-ili al-Shufiyyah”. Kitab itu merupakan makhtuthot dialog –atau lebih tepatnya jawaban—yang diberikan al-Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad ketika menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan para masyarakat kepadanya. Di antara penanya yang tertulis di kitab tersebut bukan hanya dari kalangan awam, akan tetapi juga ada yang dari para ulama di masanya.
Tampak hadir para tokoh NU Banjarkemantren pada kesempata sore itu. Di antaranya adalah Kyai Muhajir yang menjadi Rois Syuriyah PRNU Banjarkemantren, ustadz Sumari yang di samping ketua takmir masjid Darussalam juga pimpinan Lazisnu Banjarkemantren, ustadz Sabar al-Hafidz yang menjadi penggerak JQH Banjarkemantren dan Buduran. Sebelum adzan maghrib, Kyai Muhajir memimpin doa penutup dari kegiatan tersebut, sedang di hadapan para jamaah terlihat minuman dan makanan kecil yang siap dikonsumsi. Usai jamaah maghrib, para pengurus berbuka puasa di rumah seorang warga bernama Tohari. Saat itulah Kyai Muhajir menyampaikan bahwa kegiatan itu menjadi semacam agenda rutin di masjid Darussalam. “Ini kegiatan rutin tahunan di Darussalam, makanya terlihat meriah,” ujar kyai yang selama ramadlan tahun ini rutin mengasuh pengajian ba’da subuh di Darussalam Pandean.
Betapa tiap orang yang baru datang dipastikan mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan orang yang telah datang lebih dulu. Bahwa di antara mereka terjadi pertemuan yang memediasi persambungan silaturrahim antar sesama umat Islam, khususnya nahdliyyin. Tepat adzan maghrib makanan dan miniman yang telah mereka siapkan telah berpindah tangan dan dikonsumsi saudara seiman yang membatalkan puasanya, sedang mereka sendiri juga menikmati makanan atau minuman dari jamaah lainnya. Paling tidak tiga hal ini sudah menjadi tanda bahwa sore itu di masjid Darussalam mereka mencoba meneladani dawuh Baginda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam walau dalam bentuk yang sangat sederhana tapi penuh kekeluargaan. Moga Allah SWT berkenan karuniakan kemakmuran dan keberkahan pada masjid Darussalam beserta jamaah dan warga sekitarnya. Aamiin. ©
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah