KAJIAN KITAB JALA-U AL-AFHAM SYARAH AQIDATUL AWAM: FASHAL 4 IMAN PADA KITAB-KITAB SAMAWI

 ﷽.

KAJIAN KITAB AQIDATUL AWAM [TAUHID]

 

FASHAL RABI’

[Pasal 4]

[KITAB-KITAB SAMAWI]

[EMPAT KITAB SUCI YANG TELAH DIBUKUKAN]

 

قَالَ النَّاظِمُ رحِمَهُ اللهُ تَعَالىٰ:

Sayid Ahmad Al-Marzuqi Al-Maliki Al-Makki rahimahullahu, berkata:

أَرْبَـعَـةٌ مِنْ كُتُبٍ تَـفْصِـــيْلُهَا ٢٤ تَوْارَةُ مُوْسَى بِالْـــــهُدٰى تَـنْـزِيْلُهَا

Empat dari Kitab-Kitab Suci Allah secara terperinci adalah Taurat bagi Nabi Musa diturunkan dengan membawa petunjuk

زَبُـوْرُ دَاوٗدَ وَنْجِـــــيْـلُ عَلىٰ ٢٥ عِيْـسٰى وَفُـرْقَانُ عَلَى خَيْرِ الْمَلاَ

Zabur bagi Nabi Dawud dan Injil bagi Nabi Isa dan AlQur’an bagi sebaik-baik kaum (Nabi Muhammad SAW)

MUFRADAT:

التَوْارَةُ     : ada yang berpendapat bahwa kata “ التَوْارَةُ “ diambil dari “ وَرَى الزَّنْد “   yakni api yang berkobar, sesungguhnya Taurat adalah cahaya dan sinar [yang memberikan petunjuk].

الزَبُـوْرُ         : artinya Kitab, dan diucapkan kitab Nabi Dawud ‘alaihis salam.

الْإِنْجِـــــيْـلُ  : dikatakan kata الْإِنْجِـــــيْـلُdiambil dari kata “ النَّجْل “ artinya mengeluarkan inti sari sesuatu, kitab Nabi ‘Isa ‘alaihis salam dinamai demikian karena merupakan inti sari dari cahaya kitab Taurat. Berangkat dari hal tersebut, dikatakan kepada seorang anak “ نَجْلُ أَبِيْهِ “  artinya anak adalah inti sari bapaknya, karena anak inti sari dari bapaknya. Ada yang berpendapat kata “ الْإِنْجِـــــيْـلُ “ kata serapan dari Yunani yang berati berita gembira.

الفُـرْقَانُ        : adalah salah satu nama dari nama-nama Al-Qur’an yang berarti “Pembeda antara yang Haq dan yang Batil.”

الْمَلاَ            : adalah kaum yang paling mulia, yang dimaksud di sini adalah para Nabi dan Rasul, adapun sebaik-baik kaum adalah Penghulu kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam.

PENJELASAN

Wajib bagi setiap mukalaf meyakini bahwa Allah ﷻ telah menurunkan beberapa kitab samawi yang diwahyukan kepada para Nabi dan Rasul-Nya, sebagian ada yang dibukukan dan sebagian yang lain tidak kita ketahui. Firman Allah ﷻ:

كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ (سورة البقرة الاية : ٢١۳)

Artinya: Manusia itu (dahulunya) umat yang satu (dalam ketauhidan). (Setelah timbul perselisihan,) lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidak ada yang berselisih tentangnya, kecuali orang-orang yang telah diberi (Kitab) setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka, dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. [QS.Al-Baqarah : 213]

Adapun kitab yang telah dibukukan terdapat empat kitab, yaitu:

  1. Kitab Taurat: Kitab yang telah diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam. Firman Allah

اِنَّآ اَنْزَلْنَا التَّوْرٰىةَ فِيْهَا هُدًى وَّنُوْرٌ (سورة المآئدة الاية : ٤٤)

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat. Di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. [QS. Al-Maidah : 44]

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاۤءً وَّذِكْرًا لِّلْمُتَّقِيْنَ (سورة الانبياء الاية : ٤٨)

Artinya: Sungguh, Kami telah menganugerahkan kepada Musa dan Harun Al-Furqan (Kitab Taurat), sinar (kehidupan), dan peringatan bagi orang-orang yang bertakwa. [QS. Al-Anbiya’ : 48]

Kitab Taurat ini telah dirubah oleh kebanyakan penulis dari kalangan para pendeta Yahudi untuk tidak menampakkan kebenaran ajaran kitab Taurat, kalaupun ada yang benar dari kitab Taurat itu hanya sebagian saja. Hal ini sebagaiman firman Allah ﷻ:

۞ اَفَتَطْمَعُوْنَ اَنْ يُّؤْمِنُوْا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُوْنَ كَلَامَ اللّٰهِ ثُمَّ يُحَرِّفُوْنَهٗ مِنْۢ بَعْدِ مَا عَقَلُوْهُ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ (سورة البقرة الاية : ۷٥)

Artinya: Maka, apakah kamu (muslimin) sangat mengharapkan mereka agar percaya kepadamu, sedangkan segolongan mereka mendengar firman Allah lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya, padahal mereka mengetahui(-nya)?. [QS. Al-Baqarah : 75]

مِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهٖ (سورة النساء الاية : ٤٦)

Artinya: Di antara orang-orang Yahudi ada yang mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. [QS. Al-Nisa’ : 46]

  1. Kitab Zabur: diturunkan kepada Nabi Dawud ‘alaihis salam. Firman Allah ﷻ:

وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا (سورة الاسراء الاية : ٥٥)

Artinya: dan Kami anugerahkan Zabur kepada Daud. [QS. Al-Isra : 55]

  1. Kitab Injil: diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihis salam. Firman Allah ﷻ:

وَقَفَّيْنَا عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰىةِ (سورة المآئدة الاية : ٤٦)

Artinya: Kami meneruskan jejak mereka (para nabi Bani Israil) dengan (mengutus) Isa putra Maryam yang membenarkan apa (kitab suci) yang sebelumnya, yaitu Taurat. [QS. Al-Maidah : 46]

Telah terrjadi penyisipan perubahan pada kitab Injil yang dilakukan oleh kebanyakan para penulis dari kalangan pastur Nasrani. Firman Allah ﷻ:

وَمِنَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّا نَصٰرٰٓى اَخَذْنَا مِيْثَاقَهُمْ فَنَسُوْا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوْا بِهٖۖ فَاَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۗ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللّٰهُ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ. يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ ەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ (سورة المآئدة الاية : ١٤-١٥)

Artinya: Dari orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani,” Kami telah mengambil perjanjian. Kemudian, mereka melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Maka, Kami menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari Kiamat. Kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selama ini mereka perbuat. Wahai Ahlulkitab, sungguh rasul Kami telah datang kepadamu untuk menjelaskan banyak hal dari (isi) kitab suci yang kamu sembunyikan dan membiarkan (tidak menjelaskan) banyak hal (pula). Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab suci yang jelas. [QS. Al-Maidah : 14-15]

 

Dari sekian banyak Injil yang dianggap mendekati kebenaran adalah INJIL BARNABAS, karena injil ini berbeda dengan injil-injil yang telah ada yang dikarang oleh Matius, Yohanes, Lukas, dan Markus dengan perbedaan yang mencolok.

 

  1. Kitab Suci Al-Qur’an Al-Karim: adalah kitab kepada Nabi kita Muhammad ﷺ. Firman Allah ﷻ:

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ تَنْزِيْلًا (سورة الانسان الاية : ٢۳)

Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang benar-benar menurunkan Al-Qur’an kepadamu (Nabi Muhammad) secara berangsur-angsur. [QS. Al-Insan : 23]

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ (سورة المآئدة الاية : ٤٨)

Artinya: Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). [QS. Al-Maidah : 48]

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ (سورة الحجر الاية : ٩)

Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. [QS. Al-Hijr : 9]

وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ. مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ (سورة ال عمران الاية : ۳-٤)

Artinya: Dia menurunkan kepadamu (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) dengan hak, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, serta telah menurunkan Taurat dan Injil. sebelum (turunnya Al-Qur’an) sebagai petunjuk bagi manusia, dan menurunkan Al-Furqān (pembeda yang hak dan yang batil). [QS. Ali ‘Imran : 3-4]

 

Nama-nama Al-Qur’an ada empat : Al-Qur’an tanpa hamzah adalah bahasa Quraisy, Al-Kitab, Al-Dzikr, dan Al-Furqan sebagaimana ditunjukkan oleh ayat-ayat yang telah lampau.

Al-Qur’an terdiri dari:

  • 30 juz
  • 114 Surah
  • 6616 ayat [sebagaimana pendapat Sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma]
  • 77934 kalimat [kata]
  • 333671 huruf

 

Kitab Al-Qur’an yang mulya ini telah dijaga oleh Allah sehingga sampai kepada kita tanpa mengalami perubahan dan pergantian. Mushaf Al-Qur’an yang ada di segala zaman yang berbeda-beda selalu berada dalam pengawasan jutaan penghafal Al-Qur’an seluruh dunia Islam. Hal ini menunjukkan kebenaran firman Allah ﷻ:

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ (سورة الحجر الاية : ٩)

Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. [QS. Al-Hijr : 9].

 

[LEMBARAN-LEMBARAN SAMAWI]

 

قَالَ النَّاظِمُ رحِمَهُ اللهُ تَعَالىٰ:

Sayid Ahmad Al-Marzuqi Al-Maliki Al-Makki rahimahullahu, berkata:
وَصُحُـفُ الْخَــلِيْلِ وَالْكَلِـــيْمِ ٢٦ فِيْهَــــــا كَلاَمُ الْـحَــــــكَمِ الْعَلِــــيْمِ

Dan lembaran-lembaran (Shuhuf) suci yang diturunkan untuk Al Kholil (Nabi Ibrohim) dan Al Kalim (Nabi Musa) mengandung Perkataan dari Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui

 

MUFRADAT [Kosakata]

صُحُـفُ      : bentuk jamak dari kata “ صَحِيْفَـة “

الْخَــلِيْلِ     : adalah gelar Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, yang berarti kekasih Allah ﷻ.

الْكَلِـــيْمِ       : adalah gelar Nabi Musa ‘alaihis salam, yang berarti orang yang diajak bicara Allah ﷻ.

الْـحَــــــكَمِ : dengan dibaca fathah huruf tengahnya [huruf Kaf], yakni Dzat yang Maha Menghukumi [Hakim] yang tidak bisa ditolak keputusannya dan tidak bisa dikritik hukumnya.

PENJELASAN

 

Wajib bagi setiap mukalaf meyakini bahwa Allah ﷻ telah menurunkan suhuf [lembaran-lembaran] kepada Penghulu kita Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan menurunkan suhuf teresbut sebelum kitab Taurat kepada Penghulu kita Nabi Musa ‘alaihis salam. Firman Allah ﷻ:

 اَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِيْ صُحُفِ مُوْسٰى ۝٣٦ وَاِبْرٰهِيْمَ الَّذِيْ وَفّٰىٓۙ ۝٣٧ اَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۙ ۝٣٨ وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ ۝٣٩ وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ ۝٤٠ ثُمَّ يُجْزٰىهُ الْجَزَاۤءَ الْاَوْفٰىۙ ۝٤١ وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ ۝٤٢ (سورة النجم الاية : ۳٦-٤٢)

Artinya: Apakah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran (kitab suci yang diturunkan kepada) Musa, dan (lembaran-lembaran) Ibrahim yang telah memenuhi janji setianya?, (Dalam lembaran-lembaran itu terdapat ketetapan) bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian dia akan diberi balasan atas (amalnya) itu dengan balasan yang paling sempurna, bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu), [QS. Al-Najm : 36-42]

 

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ ۝١٤  وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ ۝١٥ بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ ۝١٦ وَالْاٰخِرَةُ َيْرٌوَّاَبْقٰىۗ ۝١٧ اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ ۝١٨ صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ۝١٩ (سورة الاعلى الاية : ١٤-١٩)

 

Artinya: Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran) dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat. Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu, (yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa. [QS. Al-A’la : 14-19]

 

Disarikan dari kitab: Jala’ul Afham syarah Aqidatul Awam

Karya: Prof. DR. As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani

Oleh: Muhammad Mahrus (ketua MWCNU Buduran)

 

۞۞۞۞۞۞۞۞۞