﷽
HADITS ARBA’IN NAWAWIYAH
SERTA RIWAYAT DAN HIKAYAT YANG BERKAITAN
:الْحَدِيْثُ الْعَاشِرُ
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْشَأَ الْعَالَمَ وَاخْتَرَعَهُ وَابْتَدَأَ شَكْلَهُ وَابْتَدَعَهُ وَأَتْقَنَ كُلَّ شَيْئٍ صَنَعَهُ وَأَحْكَمَ مُتَفَرَّقَهُ وَمُجْتَمَعَهُ أَحْمَدُهُ عَلىٰ مَا وَهَبَ مِنْ إِحْسَانِهٖ حَمْدَ مُعْتَرِفٍ بِالتَّقْصِيْرِ عَنْ شُكْرِ امْتِنَانِهٖ وَأَشْهَدُ اَنْ لَآاِلٰهَ ِالَّا للهُ وَحْدَهٗ لَاشَرِيْكَ لَهٗ شَهَادَةَ مُعْلِنٍ بِلِسَانِهٖ عَمَّا فِيْ ضَمِيْرِهٖ وَجَنَانِهٖ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهٗ بَعَثَهٗ بِالْبَيِّنَاتِ مُرْشِدُ الْهُدَى الْاِيْمَانِ مُؤَيِّدًا ِبُمعْجِزَاتِ الْقُرْأٰنِ وَأَظْهَرَ دِيْنَهٗ عَلىٰ سَآئِرِ الْاَدْيَانِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَىٓ أٰلِهٖ وَأَصْحَابِهٖ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ، آمين.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ: “إِنَّ اللهَ تَعَالىٰ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا, وَإِنَّ اللهَ تَعَالىٰ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ ِبمَآ أَمَرَ بِهٖ الْمُرْسَلِيْنَ, فَقَالَ تَعَالىٰ: “يأيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا” وقال تَعَالىٰ: “يٰآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوْا للهَ ِإنْ كُنْتُمْ ِإيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ” ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ ِإلَى السَّمَآءِ يَارَبِّ يَارَبِّ، وَمَطْعَمُهٗ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهٗ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهٗ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنّٰى يُسْتَجَابُ لِذٰلِكَ” ]رواه مسلم[
HADITS KE-10
Terjemah:
Bersumber dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anh, ia berkata: “Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya Allah ﷻ itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah ﷻ telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin [serupa] dengan apa yang diperintahkan kepada para, maka Allah ﷻ telah berfirman: “Hai Rasul-rasul! Makanlah dari segala sesuatu yang baik, dan bekerjalah kamu dengan pekerjaan yang baik.” Dan telah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman! Makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami rizkikan padamu.” Kemudian Beliau menceritakan seorang laki-laki yang telah jauh perjalanannya, berambut kusut penuh dengan debu. Menengadahkan kedua tangannya ke langit dan berkata: wahai Tuhan, wahai Tuhan,” sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dikenyangkan dengan barang yang haram, maka bagaimana ia akan diterima permintaannya?” [diriwayatkan oleh Imam Muslim]
FAIDAH:
Syarat dan larangan dalam berdoa:
- Tidak berdoa untuk kemaksiatan atau sesuatu yang mustahil.
- Harus dengan hati yang hadir, karena ada larangan berdoa dalam keadaan hati lalai.
- Berprasangka baik bahwa doanya akan dikabulkan Allah.
- Tidak terburu-buru doanya ingin cepat-cepat dikabulkan, dengan mengatakan, “Saya sudah sering berdoa tapi belum juga dikabulkan.” Ini merupakan adab yang buruk, yang akan mengakibatkan ia terputus dari doa dan tidak dikabulkan doanya.
- Makanan, minuman, dan pakaian juga harus dari yang halal, bukan syubhat.
TANBIH [PERINGATAN]
- Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
.أَعْظَمُ النَّاسِ ذَنْبًا مَنْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ فَظَنَّ أَنَّ اللهَ لَمْ يَغْفِرْ لَهٗ
Artinya: “Orang yang paling besar dosanya adalah orang yang berdiri di Arafah dan dia menyangka bahwa Allah tidak mengampuni dosanya.”
- Imam Ghazali berkata: “Jika dikatakan, apa gunanya berdoa kalau takdir tidak bisa ditolak? Ketahuilah bahwa, termasuk takdir adalah menolak bencana dengan doa. Jadi doa itu merupakan sebab tertolaknya bencana dan adanya rahmat, sebagaimana perisai menjadi sebab untuk menolak senjata dan air menjadi sebab keluarnya tanaman dari dalam tanah.”
HIKAYAT YANG BERKAITAN:
- Wahab bin Munabbih menceritakan bahwa, pada zaman Nabi Musa dahulu ada seorang laki-laki berdiri memanjatkan doa sambil mengiba-iba. Nabi Musa melihatnya, Kemudian Beliau berkata: “Ya Rabby, apakah Engkau tidak mau mengabulkan doa hamba-Mu itu!” Allah mewahyukan kepada Beliau: “Wahai Musa, walaupun orang itu menangis sampai jiwanya melayang, atau menengadahkan tangannya sampai ke langit sekalipun, niscaya Aku tidak akan mengabulkan doanya!” Musa bertanya: “Sebab apa Ya Rabby?” Allah menjawab: “Karena di dalam perutnya ada barang haram, di punggungnya ada barang haram dan di rumahnya pun ada barang haram!”
- Pada suatu hari, Ibrahim bin Adham berjalan di pasar kota Basrah, lalu orang-orang berkerumun mengelilingi beliau. Mereka berkata kepada beliau: “Wahai Aba Ishak, mengapa kami berdoa tidak dikabulkan? Bukankah Allah ﷻ berfirman:
أُدْعُوْنِيْ أَسْتَجِبْ لَكُمْ (سورة المؤمن الاية : ٦٠)
Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” [QS. Al-Mukmin : 60]
Ibrahim bin Adham menjawab: “Karena kalbu-kalbu kalian telah mati oleh sepuluh perkara:
- Kalian mengenal Allah namun kalian tidak memenuhi hak hak-Nya,
- Kalian mengaku mencintai Rasulullah , namun kalian tinggalkan sunnah-sunnah Beliau,
- Kalian membaca Al-Quran namun kalian tidak mengamalkan isinya,
- Kalian memakan rezeki Allah namun kalian tidak menunaikan syukurnya,
- Kalian mengatakan bahwa setan adalah musuh kalian namun kalian menyetujuinya dan tidak menantangnya,
- Kalian mengatakan bahwa surga itu benar namun kalian tidak beramal untuk mendapatkannya,
- Kalian mengatakan bahwa neraka itu benar adanya namun kalian tidak melarikan diri darinya,
- Kalian mengatakan bahwa mati itu benar adanya namun kalian tidak bersiap sedia menghadapinya,
- Begitu kalian bangun tidur kalian sibuk mencari-cari aib orang lain dan melupakan aib kalian sendiri,
- Kalian menguburkan orang mati namun kalian tidak mengambil pelajaran darinya.”
اللّٰهُمَّ وَفِّقْنَا أَجْمَعِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Disarikan dari kitab: al-Majalis al-Saniyah
Karya: Syaikh Ahmad bin Syaikh Hijazi al-Fasyani
Oleh: Muhammad Mahrus (Ketua MWCNU Buduran)
۩۩۩۩۩۩۩۩۩۩
﷽
HADITS ARBA’IN NAWAWIYAH
SERTA RIWAYAT DAN HIKAYAT YANG BERKAITAN
:الْحَدِيْثُ الحادى عشر
الْحَمْدُ للهِ عَلىٰ جَمِيْعِ النِّعَمِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمَبْعُوْثِ لِخَيْرِ الْاُمَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعلَى أٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلَّمَ.
عَنْ أَبِيْ مُحَمَّدٍ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهٖ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “دَعْ مَا يَرِيْبُكَ اِلىٰ مَا لَا يَرِيْبُكَ” (رواه النسائي والترمذي وقال حسن صحيح)
HADITS KE-11
Terjemah:
Bersumber dari Abi Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib , cucu Rasulullah ﷺ, beliau berkata: “Saya hafal satu kalimat dari Rasulullah : “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu dan lakukanlah apa yang tidak meragukan kamu.” [Diriwayatkan oleh Atturmudzi dan Annasai, dan kata Atturmudzi, ini adalah hadis Hasan Sahih]
Disarikan dari kitab: al-Majalis al-Saniyah
Karya: Syaikh Ahmad bin Syaikh Hijazi al-Fasyani
Oleh: Muhammad Mahrus (Ketua MWCNU Buduran)
اللّٰهُمَّ وَفِّقْنَا أَجْمَعِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
۩۩۩۩۩۩۩۩۩۩
Mugi-mugi manfaat, amiiin