RENEW ARAH KIBLAT MUSHOLLA AL-QODAR BANJARKEMANTREN

LFNU,falak,banjarkemantren,mwcnu buduran,al-qodar,musholla,kiblat

BANJARKEMANTREN. Berada pada sebidang tanah di sebelah timur rel kereta dan Jl. Raya H.R. Mangundiprojo pada Sabtu sore (04/04/24) dilaksanakan pengukuran dan penentuan kembali arah kiblat musholla wakaf al-Qodar dusun Banjar RT 4 RW 4 desa Banjarkemantren. Rawuh tim LFNU Sidoarjo yang terdiri dari Ustadz Moch. Ma’mur, S.H.I., dan Ustadz M. Sirojul Munir, S.Kom didampingi oleh Ustadz Rojali Anas, S.H.I., sebagai Sekretaris Tanfidziyah MWCNU Buduran. Sedangkan dari pihak musholla al-Qodar ada ustadz Machfudzil Aziz yang sedari awal sudah melakukan koordinasi terkait pengukuran dan penentuan arah kiblat saat itu.

LFNU,falak,banjarkemantren,mwcnu buduran,al-qodar,musholla,kiblat

Musholla al-Qodar sendiri mengalami renovasi total karena terkena perluasan jalan frontage. Akhirnya paimanan musholla harus digeser ke arah timur. Upaya pengukuran dan penentuan arah kiblat musholla al-Qodar sore itu merupakan upaya meneruskan apa yang telah ditetapkan para ulama pendahulu yang telah menentukan posisi kiblat musholla. Arah kiblat musholla al-Qodar sendiri pada era awal pembangunannya ditentukan posisi kiblatnya oleh KH. M. Yasir Kholil.

Pengukuran kiblat sore itu dilakukan dengan beberapa tahap. Dimulai dengan pemasangan papan rubu’ al-mujayyab se-presisi mungkin dari aspek kedatarannya, kemudian dilakukan pengukuran arah barat. Tidak tanggung-tanggung, ustadz Ma’mur membawa 2 kompas berwarna hijau yang berbeda dan memasangnya di atas papan rubu’ tersebut. Setelah ditemukan arah barat, baru ditarik sudut ke arah utara sebesar 24,4o yang segaris dengan markaz. Pada saat inilah 2 kompas –yang agaknya dari produksi militer tersebut—melakukan tugasnya untuk membantu menemukan arah se-presisi mungkin. Setelah dipastikan dan diverifikasi oleh beberapa orang, termasuk tukang yang akan membangun musholla, ditentukanlah arah kiblat.

Ustadz Ma’mur menyampaikan sambutan dengan menyatakan bahwa pengukuran arah kiblat ini merupakan ijtihad yang dilakukan untuk membantu kesempurnaan pelaksanaan ibadah shalat bagi umat Islam. Beliau berharap semoga Allah subhanahu wa ta’ala berkenan memberikan hasil yang paling mendekati kesempurnaan sebagai bagian dari upaya menggapai kesempurnaan ibadah shalat.

Kita berharap semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan ‘inayah dari ijtihad kita sore ini dengan hasil yang paling mendekati kesempurnaan.” Ujar ahli falak andalan LFNU Sidoarjo ini.

LFNU,falak,banjarkemantren,mwcnu buduran,al-qodar,musholla,kiblat

Upaya pengukuran dan penentuan arah kiblat ini dilakukan terutama bagi yang berada jauh dari Ka’bah sehingga tidak bisa menyaksikan ‘ainul ka’bah secara langsung. Atas itulah ilmu falak membantu umat Islam yang berada jauh dari Makkah al-Mukarromah untuk menghitung dan menentukan jihatul ka’bah. Hal ini penting mengingat menghadap kiblat adalah salah satu syarat sahnya shalat dalam situasi yang normal. Sebagai ilmu, fungsinya adalah membantu kehidupan termasuk peribadatan, namun sebagai ijtihad, tentu tidak bisa diklaim hasil penghitungan paling benar. Tapi hasil pengukuran jihatul ka’bah dengan bantuan rubu’ al-mujayyab itu secara ilmiah merupakan metode terbaik mendekati kebenaran baik secara metodologis maupun urgensitasnya. Ironisnya, ilmu falak ini tidak banyak diminati. Hasil pengukuran dan penentuan arah kiblat musholla al-Qodar sore itu tidak jauh berbeda dengan posisi kiblat semula, hanya bergeser sekitar 1o ke arah utara dari posisi semula.

Berikutnya, beberapa catatan terkait nama dan alamat musholla al-Qodar yang diukur kembali akan dilaporkan ke LFNU cabang Sidoarjo untuk dikeluarkan sertifikat bahwa arah kiblat musholla tersebut telah tersertifikasi oleh LFNU Sidoarjo. Moga semakin makmur mushollanya, dan jamaah serta warganya semakin makmur. Aamiin. ©