Sidokerto – Bertempat di Musholla Baitul Asror RT 02 RW I Tlogo Desa Sidokerto pada Selasa (23/5) dilaksanakan latihan gabungan ISHARI NU empat ranting yaitu Sidokerto, Sidokepung, Siwalanpanji, dan Banjarkemantren. Latihan gabungan ini merupakan inisiasi Pengurus Ranting ISHARI NU di desa tersebut, dan juga pembukaan latihan gabungan setelah usai masa puasa Ramadhan 1444 H. Pada latihan gabungan itu sendiri dihadiri oleh jamaah ishariyyin dan juga warga setempat yang terlihat ramah serta antusias memberikan penghormatan pada ishariyyin yang mengikutinya.
Latihan itu diisi dengan empat sesi praktek amaliyah ISHARI NU. Dimulai dengan muhud ibtida’ yang dipimpin oleh Ust. Shohib dengan pemukul sebelah kanan adalah Ust. Suyanto CS dan sebelah kiri dari Banjarkemantren. Sesi kedua muhud sholla ‘alaika pimpinan Ust. Suyanto dengan pemukul terbang sebelah kanan Abah Puji CS dan pemukul terbang sebelah kiri Abah Jai CS. Sesi ketiga muhud mahallul qiyam pimpinan Abah Ali dengan pemukul terbang sebelah kanan dari Banjarkemantren dan Siwalanpanji dan pemukul terbang sebelah kiri dari Sidokerto. Setelah doa dan ramah-tamah, beberapa penggerak ISHARI NU dari Siwalanpanji, Sidokerto, Sidokepung, dan Banjarkemantren belajar rodat dan drek pada Ust. Suyanto.
Pada dasarnya, ISHARI NU merupakan salah satu amaliyah yang sudah akrab di kalangan warga nahdliyyin yang basisnya adalah pembacaan sholawat dari kitab Syaroful Anam gubahan Syaikh Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Qasim al-Mursi al-Maliki al-Bukhari al-Andalusi. Sebagai sebuah amaliyah sholawat, ISHARI NU memiliki banyak kekhasan, yaitu gerakan rodat, pukulan drek dan rebana, serta irama lagu semua itu dipadukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk ibadah sekaligus seni yang menenteramkan pengamal dan juga pemerhatinya. Perpaduan itu memerlukan pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, dan juga penghayatan dari pengamalnya, sehingga harus diimbangi dengan pembelajaran secara terus menerus. Diharapkan dengan latihan yang istiqomah, warga ishariyyin akan lebih mudah melakukan pembelajaran di aspek pemahaman dan juga skill ISHARI NU tersebut.
Latihan gabungan malam itu sendiri merupakan salah satu ikhtiar PR ISHARI NU empat ranting tersebut untuk menyupport program pengurus ISHARI NU Ancab Buduran dan warga ishariyyin dan juga nahdliyyin. Sebagaimana sudah berjalan dengan baik, ada Gladen Kubro se-Ancab Buduran yang dilakukan secara bergiliran di 15 desa yang ada di wilayah Buduran. Sedianya, Gladen Kubro ISHARI NU Ancab Buduran berikutnya akan dilakukan pada Sabtu (27/5) di Masjid Al-Ichsan Desa Pagerwojo. Mahabbah gak ngerti wayah.(c)
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah