
BUDURAN. Pria paruh baya tersebut adalah Kepala urusan Ruma tanggah Kantor MWC NU Buduran yang lokasinya di desa Wadungasih. Keseharianya selain bersih-bersih kantor beliau kerap menyuguhkan makanan dan minuman pada para Kyai, Nyai dan Gawagis yang datang dikantor MWC NU. Pakde Sholeh panggilan akrabnya. Hampir semua pengurus MWC NU Buduran dari berbagai lembaga dan badan otonom (Banom) mengenali beliau. Bahkan pengurus ranting NU se-Buduran juga mengenali beliau, di samping tentunya warga sekitar Wadungasih.
Terkenalnya Pakde Sholeh di kalangan aktifis NU Buduran karena beberapa sebab. Pertama, karena seduhan kopi dengan rasa yang khas dari sentuhan tangan dewa beliau. Tidak hanya pengurus NU yang merasakan seduhan wedang beliau, tapi mungkin semua anggota lembaga dan Banom yang ada di Buduran, baik itu Muslimat, PAC GP Ansor, Fatayat, IPNU-IPPNU, Pagar Nusa, ISHARI NU, dan sebagainya. Bahkan seringkali beliau menyeduhkan wedang pada siapapun yang datang di kantor MWC NU Buduran yang diminta. Tiba-tiba beliaunya sudah menyuguhkan wedang pada orang yang datang tersebut dengan gaya bercanda.
Kedua, karena keramahan yang bersangkutan pada tiap orang yang pada akhirnya semua mengenal beliau dengan keramahan serta kesederhanaanya. Pada siapapun pria paruh baya yang suka mendengdangkan lagu-lagu lawas ini menebar keramahannya. Bahkan pada orang yang usianya jauh di bawahnya. Biasanya Pakde Sholeh menyapa orang dengan diksi sapaan “Yi” atau “Gus”, walau –mungkin—yang disapa bukan kyai atau bukan anak kyai. “Aku iki suweneng cak nek kantor NU iki rame bendino, lamuno gak ono acara opo opo yo bakale sepi, gak ketok ramene NU [saya senang bila kantor NU ini ramai tiap hari, andai tidak ada acara apa-apa ya bakal sepi, tidak kelihatan ramainya NU].” Ujar bapak dua anak tersebut.
Ketiga, beliau kerap menjadi juru sambung antar beberapa pengurus atau dari pengurus pada orang di luar kepengurusan MWC NU Buduran beserta lembaga dan Banomnya. Pada banyak momentum beliau menerima titipan pesan atau barang agar bisa diteruskan pada aktifis NU lain. Mungkin hal ini biasa, tapi sebenarnya menjadi salah satu hal vital dalam berjalannya organisasi dengan pengurus yang memiliki kesibukan lumayan tinggi. Peran Pakde Sholeh menjadi solusi di tengah kebuntuan saat satu hal harus dikoordinasikan atau dikonsolidasikan pada pengurus lain tapi terhambat kesempatan bertemu atau mendistribusikan sesuatu. Intensitas interaksi inilah yang menjadikan Pakde Sholeh terkenal.
Pada gawe termutakhir, sosok Pakde Sholeh sangat penting dan sangat berarti kiprahnya dalam semua rangkaian acara menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 yang diselenggarahkan oleh MWC NU Buduran mulai tanggal 18 Oktober hingga 5 November yang di komandoi oleh ketua panitia yang –kata orang—energik serta cerdas Cak Chabib Musthofa dari Banjarkemantren. Yang dinanti dari Pakde Sholeh oleh ketua panitia tersebut selain kopinya juga masakan “jaer keloh kuning” beliau berkomentar. “Jan mantul tenan timtiman jaer Pakde Sholeh iki bikin ketagihan dan tentunya bikin mengurangi pengeluaran belanja istri,” celetuk ketua panpel HSN 2023 yang sehari-hari menjadi tenaga pendidik di UIN Sunan Aampel tersebut.
Hingga puncak acara HSN 2023, yaitu Gebyar MWC NU bersholawat yang dihadiri sekitar 700-an mustami’in, Kiprahnya Pakde Sholeh ini juga luar biasa semangatnya dalam menyajikan kopi atau wedang khas dari seduhan tangannya untuk semua tamu undangan dan semua jajaran panitia HSN 2023. Bahkan, ayahnya Rama ini hingga larut malam masih membantu membersihkan sisa sampah para pengunjung acara samapi pagi. Di kala jamaah, pengurus, dan kepanitiaan lain sudah undur diri, Pakde Sholeh masih setia menunggu kantor MWC NU sambil merapikan segala sesuatunya. Setelah sholawat dan pengajian sebagai puncak peringatan HSN 2023 usai, sampai jam 01.00 dini hari Pakde Sholeh masih merapikan beberapa barang di halaman kantor. Semoga beliau selalu sehat Aamiin.(Miftakhul)

A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah
Semoga senantiasa diberikan kesehata,keluasan rezeki dan keberkahan. Bi idznillah wa bi syafa’ati rosulillah
Semoga senantiasa diberikan kesehata,keluasan rezeki dan keberkahan.
Memang keikhlasannya luar biasa